Prakata

Penyusunan kamus dwibahasa Melayu Manado—Indonesia ini merupakan suatu usaha untuk merekam sebagian besar kata dan ungkapan yang biasa digunakan penutur Melayu Manado yang tersebar di Provinsi Sulawesi Utara dan sekitarnya. Di dalam kamus ini disertakan ejaan dan lafal. Karena belum ada pembakuan ejaan dan lafal, tim penyusun berusaha mengambil lafal dan ejaan yang paling umum digunakan penutur Melayu Manado. Oleh karena Melayu Manado merupakan lingua franca di Sulawesi Utara, tentunya ada beberapa lafal dan pengejaan yang dilafalkan secara berbeda oleh orang di luar Kota Manado seperti orang Minahasa, Nusa Utara, atau Bolaang Mongondow. Kamus ini disusun untuk dipergunakan oleh orang Indonesia dari luar Sulawesi Utara meskipun dapat juga digunakan oleh orang Sulawesi Utara yang ingin mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia atau bahkan orang asing yang sudah mahir berbahasa Indonesia dan ingin menguasai bahasa-bahasa yang tingkat kekerabatannya dekat dengan bahasa Indonesia, seperti Melayu Manado.

Kami berupaya memberi contoh dalam kalimat agar padanan makna yang disajikan dapat dipahami lebih baik sesuai dengan konteksnya. Sebenarnya hal itu malah membatasi pemaknaan kata tersebut karena sebenarnya kata itu dapat berarti lebih luas dari sekadar contoh kalimat yang diberikan. Walau demikian, contoh kalimat tersebut dapat memancing pembaca untuk mencari contoh kalimat lain atau membandingkan dengan kalimat yang ditemukan dalam penggunaan sehari-hari di masyarakat.

Untuk menggali data yang akurat, kami berupaya melibatkan banyak penutur Melayu Manado. Di samping itu, kami juga melibatkan pakar bahasa dan pakar kamus untuk hasil lebih maksimal. Oleh karena itu, disampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya bagi mereka yang telah membantu dan terlibat dalam penyusunan kamus ini. Namun demikian, kami yakin mustahil tidak ada kesalahan atau perbedaan pendapat mengenai kamus ini sehingga kami sangat menghargai kupasan dan kritikan agar kamus ini dapat tersaji lebih baik dalam edisi revisi.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara,

Dwi Sutana